Rabu, 14 Desember 2011

Analisis Puisi "Sebait Ucapan Bersama Nasi Kiriman" karya Bur Rusuanto

Post by: evilkyunin >:D

• puisi
SEBAIT UCAPAN BERSAMA NASI KIRIMAN

seorang demonstran
tersandar letih
dengan sebungkus nasi kiriman
ketika asar menggelincir dijalan

sepotong kertas putih
terselip dibungkus lapisan
tak ada alamat tak ada nama
hanya sebait ucapan yang bersih

ibu tak mengenalmu pada muka, anakku
tapi kita adalah satu pada hati
bersamamu segala simpati dan doa
anak-anakku melangkahlah
karena langkahmu adalah juga langkah kami

*dari kumpulan puisi Bur Rasuanto “Mereka Telah Bangkit” terbitan PD Karya Baru 1966

ANALISIS PUISI

1. Unsur Intrinsik
1) Tema : Perjuangan
2) Amanat : Walaupun tidak saling mengenal tetapi tetap satu dalam perjuangan.
3) Diksi :
seorang demonstran
tersandar letih
dengan sebungkus nasi kiriman
ketika asar menggelincir dijalan

sepotong kertas putih
terselip dibungkus lapisan
tak ada alamat tak ada nama
hanya sebait ucapan yang bersih

ibu tak mengenalmu pada muka, anakku
tapi kita adalah satu pada hati
bersamamu segala simpati dan doa
anak-anakku melangkahlah
karena langkahmu adalah juga langkah kami


4) Gaya bahasa :
Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini adalah majas alegori, yakni pengungkapan yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran untuk menyatakan maksud sebenarnya.
Contoh:
ketika asar menggelincir dijalan
hanya sebait ucapan yang bersih
tapi kita adalah satu pada hati

Penggalan bait ketika asar menggelincir dijalan mengungkapkan makna saat itu waktu sudah sangat sore, hanya sebait ucapan yang bersih mengungkapkan kalau si demonstran yang menerima kertas tersebut hanya menemukan sebait ucapan tanpa embel-embel yang lainnya, dan tapi kita adalah satu pada hati mengungkapkan makna bahwa biarpun tidak saling mengenal tapi hati mereka tetap satu untuk perjuangan.

5) Rima/bunyi :
Pada puisi “Sebait Ucapan Bersama Nasi Kiriman” tampak adanya paduan bunyi antara setiap bait pada larik 1 dan 2 sehingga menimbulkan pola persajakan konsonan /h/ dan konsonan /n/ seperti tampak pada bentuk demonstran/... letih/... kiriman/... dijalan/... putih/... lapisan/… bersih/…

seorang demonstran
tersandar letih
dengan sebungkus nasi kiriman
ketika asar menggelincir dijalan

sepotong kertas putih
terselip dibungkus lapisan
tak ada alamat tak ada nama
hanya sebait ucapan yang bersih

6) Korespondensi :
seorang demonstran
tersandar letih
dengan sebungkus nasi kiriman Korespondensi
ketika asar menggelincir dijalan

sepotong kertas putih
terselip dibungkus lapisan
tak ada alamat tak ada nama Korespondensi
hanya sebait ucapan yang bersih

ibu tak mengenalmu pada muka, anakku
tapi kita adalah satu pada hati
bersamamu segala simpati dan doa
anak-anakku melangkahlah
karena langkahmu adalah juga langkah kami

2. Unsur Ekstrinsik

Latar belakang Politik, Sosial, dan Kesejarahan:

Puisi selain mengandung nilai-nilai kehidupan, sosial politik, juga mengandung nilai kesejarahan. Unsur-unsur sejarah yang berkaitan dengan zaman saat puisi ini dilahirkan “SEBAIT UCAPAN BERSAMA NASI KIRIMAN” puisi Bur Rasuanto pada angkatan ’66 pada umumnya dapat diketahui dari situasi dan peristiwa yang terjadi pada masa pergolakan Orde Baru. Pada masa itu Negara Republik Indonesia untuk mencapai kemerdekaan sudah lama tumbuh. Jiwa nasionalisme dikalangan pemuda juga tumbuh semakin pesat. Bur Rasuanto berusaha menanamkan jiwa nasionalisme kepada masyarakat khususnya kaum muda. Ingin sekali Bur Rasuanto memperjuangkan tanah tumpah darah, memperjuangkan kemerdekaan, dan memiliki identitas sebagai alat pemersatu bangsa. Perjuangan orde baru pada saat itu tidaklah mudah.. Mereka yang berunjuk rasa ingin mengeluarkan seluruh isi dalam hati tidaklah sia-sia. Mereka memperjuangkan suara hati nurani rakyat.




• Kajian Puisi:

Puisi Sebait Ucapan Bersama Nasi Kiriman karya Bur Rusuanto ini menceritakan mengenai seorqang demonstran yang mendapatkan bantuan makanan dari masyarakat setelah berdemo hampir seharian. Ketika demonstran itu membuka bungkus makanannya, disana ia terkejut karena menemukan sepotong kertas kecil yang bertuliskan sebait kalimat yang berisi pesan perjuangan dan semangat dukungan dari seseorang yang tidak dikenalnya. Puisi pada dasarnya menekankan tema yang mendasari semangat perjuangan bahwa walaupun ada yang tidak ikut berjuang bersama tapi dengan membantu para demonstran yang pada masa dulu gigih berjuang mengorbankan waktu mereka demi perjuangan maka akan terasa seperti sama-sama hadir ditempat itu dan melakukan perjuangan bersama.

Menurut kami, puisi ini memiliki arti yang mendalam bahwa perjuangan itu tidak selalu bisa ditemukan dengan turun ke jalan, tapi menjadi orang yang mendukung perjuangan juga penting karena secara tidak langsung kita bias menjadi pendorong semangat bagi orang-orang yang turun langsung untuk berjuang demi keadilan.

Tema atau gagasan puisi “Sebait Ucapan Bersama Nasi Kiriman” sesungguhnya terletak pada persoalan batin. Yang terletak pada bait pertama “seorang demonstran” dengan bait kedua “tersandar letih” bearti orang yang disebut demonstran adalah orang yang berunjuk rasa agar didengan aspirasinya oleh pemerintah. Dan tersandar letih itu adalah hubungan batin yang bearti mereka sudah berusaha dan berjuang untuk mencari keadilan namun tidak menghasilkan yang diharapkan dan tidak didengar pemerintah kepada mereka yang memperjuangkan haknya. Jadi jelaslah kalau puisi diatas bertemakan Perjuangan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan penyair dengan peristiwa sangat berkaitan. Karena penyair hidup pada masa itu dan melihat ketidak adilan ada dimana-mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

post ur comment here ^^